Sunday, February 3, 2008

Tentang Out Bound

“OUTDOOR TEAM BUILDING TRAINING”
Dengan Pendekatan Experiential Learning

LATAR BELAKANG.
Kegiatan di alam bebas atau yang sering disebut dengan Outbound Training, Outward-Bound, Experiential Exercise Games, Outing Venture Games, pada tahun-tahun belakangan ini sedang menunjukan perkembangannya. Banyak kalangan yang sudah memanfaatkan kegiatan di alam bebas sebagai sarana pelatihan manajemen, pengembangan potensi diri, membangun sebuah team, leadership, pemecahan masalah dan lain-lain. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode belajar dari pengalaman (experiential learning). Penggunaan metode ini juga sudah merambah kedalam dunia pendidikan dan salah satu metode mengajar sangat populer yang disebut Quantum Learning telah memasukan metode ini sebagai salah satu pendekatan yang dipakai dalam Quantum Learning.Bermain dan permainan merupakan bagian kehidupan manusia yang memiliki arti luas, karena meliputi : kegiatan bermain, pengaruh bermain terhadap pelaku bermain, sifat permainan dan bahkan sebagai wahana peningkatan kualitas manusia. Juga menjadi fenomena masyarakat, dari anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, baik laki-laki maupun perempuan, karena selalu dilakukan dengan senang, maka bermain dapat dijadikan modal utama dalam menciptakan situasi belajar.Dengan bermain maka akan timbul adanya dorongan-dorongan untuk :1. berkelompok2. realisasi kerja dalam suasana bermain3. peningkatan keterampilan dalam berpikir logisMetode ini menggunakan cara yang memberikan sebuah pengalaman langsung kepada peserta. Suatu kehidupan organisasi disimulasikan melalui sebuah permainan yang secara langsung dirasakan oleh setiap peserta, mereka merasakan sukses gagal didalam pelaksanaan sebuah tugas (permainan). Sukses atau gagal akan langsung diketahui melalui prilaku peserta apa yang menjadi penyebab kesuksesan atau kegagalan. Ada ungkapan :I hear I forget,I see I remember,I do I understand. Pepatah di atas diambil dari salah satu pepatah Cina kuno yang ditulis oleh Confusius beberapa abad silam. Pepatah tersebut memberi makna, bahwa proses belajar yang didasarkan pada pengalaman akan lebih mudah dimengerti oleh orang yang sedang belajar sesuatu.Banyak perusahaan pelatihan manejemen di alam terbuka menyitir pepatah tersebut, yang oleh dunia Barat kemudian dikenal dengan istilah “Experiential Learning” (belajar dari pengalaman).Banyak operator pelatihan manajemen berbasis kegiatan di alam terbuka berdiri. Namun, banyak pula klien yang kecewa, karena ternyata apa yang mereka kerjakan tidak lebih dari sebuah kegiatan fisik semata, yang tidak terkait langsung dengan pengembangan Sumber Daya Manusia. Banyak permainan dalam pelatihan yang disebut “outbound” hanya menyentuh domain psikomotor (gerak), sementara aspek terpenting dalam pelatihan “outbound”, yaitu domain “afektif” (pengembangan sikap) dan “kognitif” (intektual) justru terlantarkan.

TUJUAN PROGRAM.
Program didisain untuk mengasah ranah afektif (affective domain), melalui permainan-permainan yang merangsang ranah kognitif (cognitive domain) dan ranah psikomotor (psycho-motor domain).Penekanan ranah afektif dimaksudkan agar para peserta tidak saja menikmati permainan-permainan yang mereka lakukan secara fisik, tetapi juga akan memperoleh manfaat secara psikis berupa pengembangan sikap-sikap positif terhadap kerja dalam tim dan memperoleh pijakan dasar perlunya mengubah paradigma dalam bekerja.Permainan-permainan yang disajikan pada program ini akan menekankan pada:Partisipasi Aktif (Active Participation)Pengembangan Tim (Team Development)Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pengambilan Risiko dan Kreatifitas (Risk Taking and Creativity)Kepemimpinan (Leadership)Motivasi (Kecepatan belajar (Speed of learning)Metode dalam program didisain untuk mempercepat proses belajar seseorang tentang bagaimana berperan sebagai anggota tim, berfikir dan bertindak sebagai anggota tim, menghargai keberagaman latar belakang para anggota tim, dan isu-isu lain yang berhubungan dengan kerjasama tim. Pelatihan team building yang menggunakan pendekatan belajar dari pengalaman (experiential learning) merupakan salah satu metode belajar efektif dalam proses transfer pengetahuan yang berkaitan dengan pembangunan tim. Penciptaan lingkungan belajar yang memadai akan mendorong para pesertanya belajar lebih progresif, jika dibandingkan belajar sendiri.

TAHAPAN PROGRAM.
FormingPada tahap ini, peserta mulai saling kenal secara lebih dekat satu sama lain. Kegiatan utama pada tahap ini adalah permainan-permainan yang disebut Ice Breaking, yang juga mengedepankan pengembangan kepercayaan (trust building) antar-peserta.Inti dari permainan ini adalah membuka jalinan komunikasi antar peserta, membuat mereka lebih akrab dan terbuka, saling menerima kondisi masing-masing peserta, sesuai dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.StormingTahap ini ditandai dengan adanya permainan-permainan berbasis kegiatan kelompok. Jenis permainan yang dilakukan adalah Conflict-based Problem Solving dan Creativity-based Problem Solving. Tujuannya, agar para peserta mulai berinteraksi dan bekerja-sama dengan anggota timnya. Pada tahap ini, para peserta akan saling menunjukkan kemampuan dan keahlian masing-masing dalam usahanya memecahkan masalah. Permainan ini merangsang peserta untuk terlibat secara emosional, sehingga sering terjadi adu urat leher dalam mempertahankan pendapatnya masing-masing.NormingPada tahap ini, para peserta mulai mengikuti norma-norma dalam tim-nya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Pembagian tugas dan tanggung jawab mulai diterapkan, sehingga tim bekerja lebih efisien dan efektif. Permainan-permainan bersifat Teamwork Challenge akan dijadikan katalis perubahan.PerformingSetelah melewati tahap norming para peserta akan dihadapkan pada tugas-tugas berbasis kegiatan kelompok yang lebih menantang, baik secara fisiologis maupun psikologis. Kinerja tim akan menjadi lebih baik pada tahap ini, karena masing-masing peserta mulai memahami kelemahan dan kekurangan masing-masing. Mereka akan bekerja lebih efisien dengan berpedoman pada tujuan yang telah ditentukan.Pada tahap ini akan dilakukan pula permainan yang bersifat tantangan individual (individual challenge), berupa beberapa permainan dengan tali-tali di ketinggian (high ropes).Tujuan dari aktivitas ini antara lain memberikan atmosfir tantangan fisik berisiko tinggi (risk taking), sehingga diharapkan para peserta mampu memahami metapora dari aktivitas ini dan menstimulasi dirinya masing-masing untuk bekerja dengan penuh dedikasi, tanggung jawab, dan selalu ingin mencapai prestasi setinggi mungkin. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mendorong peserta keluar dari zona kenyamanannya (comfort zone) dengan memacu keberaniannya dalam mengambil risiko dengan penuh perhitungan.Pelatihan team building berbasis kegiatan di alam terbuka hanyalah salah satu cara untuk mengubah persepsi, sikap, dan tingkah laku individu di dalam suatu organisasi. Sebagai sebuah katalis perubahan, pelatihan ini hanya merupakan batu pijakan awal dalam proses belajar dari pengalaman (experiential learning), yang secara filosofis merupakan proses pendidikan seumur hidup (long life education)Pelatihan team building juga berperan sebagai capacity building. Kapasitas keterampilan kerjasama tim (teamwork skill) individu dalam suatu organisasi, dapat ditingkatkan melalui suatu proses belajar dari pengalaman yang intensif, di mana umpan-balik tidak hanya diperoleh dari pengalamannya sendiri, tetapi juga dari pengalaman rekan-rekan kerja dalam timnya maupun umpan-balik dari fasilitator sebagai penguatan (enforcement) atas poin-poin pelajaran (learning points), yang dirasa masih kurang.

DESKRIPSI PROGRAM.
Dilakukan dalam bentuk permainan, yaitu :Energizer Adalah permainan untuk pemanasan dan adaptasi kegiatanIce breaking Adalah permainan untuk mencairkan suasana dan untuk perkenalan sesama.Self & Social awarness Adalah permainan untuk memupuk kerjasama, kepedulian, kepemimpinan, kepercayaanTeam awareness (medium & high Adalah permainan untuk memupuk keberanian, kekompakan, kebersamaan, ketangkasan, percaya diri, empatiFinal chalenge Adalah permainan untuk mengembangkan rasa kebersamaan untuk mencapai tujuan besar

BIAYA.
Biaya yang akan timbul atas penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini didasarkan atas jumlah peserta serta jenis akomodasi yang dipilih sesuai keinginan klien, yaitu dengan fasilitas akomodasi berupa kamar Hotel atau dengan ‘adventure style' berupa Camping.

LOKASI.
Dengan kandungan materi yang sarat nilai pembelajaran melalui media outdoor, kami sangat menganjurkan agar kegiatan ini dapat dilaksanakan diareal yang representatif, yang dapat mengoptimalkan kegiatan pelatihan agar mampu mencapai tujuan yang diinginkan dengan baik.Adapun areal yang representatif yang kami maksud adalah sebuah areal yang mampu mengakomodasi segala jenis kegiatan yang akan dilakukan, dalam hal ini areal tersebut merupakan sebuah kawasan pelatihan yang menyediakan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan meliputi:Areal terbuka yang cukup luas guna pelaksanaan outdoor activitiesAreal tertutup guna pelaksanaan indoor activitiesTersedianya jalur trekking yang memungkin peserta untuk melakukan shelter trekking guna menyelesaikan . .simulasi/permainan interaktifTersedianya fasilitas permainan High Rope Courses sebagai salah satu media peningkatan Self Confidence .. setiap peserta pelatihan (disesuaikan dengan keinginan klien)Tersedianya fasilitas bermalam “adventure style' berupa tenda serta camping areaYang juga tidak kalah pentingnya adalah masalah privacy agar peserta dapat berkonsentrasi penuh pada kegiatan tanpa terganggu oleh pengunjung umum. DURASILamanya waktu pelatihan pada dasarnya disesuaikan dengan keinginan klien, namun untuk hasil yang optimal, program pelatihan ini membutuhkan waktu efektif selama (3 Hari / 2 Malam), yang secara umum jumlah jam tersebut terdistribusi dalam kegiatan kegiatan sebagaiberikut:Diskusi :35%Outdoor Activities :65%

PENUTUP.
Demikianlah gambaran singkat simulasi tentang "Out Bound Training".
By : Ramly